“The Alpha Girls Guide”
Dibuat
oleh : Ainun Nadhifah (XI IBB)
Identitas
Judul
: “The Alpha Girls Guide”
Pengarang:
Henry Manampiring
Jumlah
Halaman : 280 halaman
Penerbit:
Gagas Media
Tahun
Publikasi: 2020
Orientasi
Buku
The Alpha Girl’s Guide merupakan buku non fiksi yang ditulis oleh Henry
Manampiring atau kerap disapa Om Piring, seorang Strategic Planner di
dunia advertising. Buku ini ditulis berdasarkan hasil
pengamatan, riset, wawancara langsung, serta diskusi dengan banyak perempuan di
media sosial. Buku ini termasuk jenis buku self development yang
sedang disukai perempuan muda akhir-akhir ini. Terdiri dari 9 bab yang mana
setiap babnya selalu disertai dengan animasi gambar, kolom question of
the day, kolom alpha exercise, kolom alpha sister
says, serta kolom alpha learning yang merupakan
ringkasan dari setiap babnya.
Sinopsis
Bab
pertama pada buku ini menjelaskan apa itu alpha female. Seperti
yang sudah diuraikan pada paragraf di atas, alpha girl merupakan
perempuan-perempuan yang berada di puncak karena prestasi serta attitude-nya.
Mereka percaya diri dan mengoptimalkan potensinya dengan baik.
Bab
kedua membahas mengenai alpha student, bagaimana seorang alpha
girl berperilaku sebagai seorang pelajar. Bab ini menyinggung mengapa
perempuan harus berpendidikan tinggi. Bagian paling favorit dalam bab ini
adalah, “Nggak ada yang lebih bego dari mementingkan cowok di atas
pendidikan/ilmu. Ilmu tidak akan selingkuh atau minta putus. Ilmu tidak akan
minta kawin lagi, atau minta cerai. Ilmu akan selalu ikut kamu.”
Bab
ketiga yaitu the alpha friend, bagaimana
seorang alpha girl berteman. Bab ini mengajarkan agar
seorang alpha girl menolak untuk dimanipulasi teman dan juga
menolak untuk memanipulasi teman, say no to gosip! Bab keempat
membahas mengenai the alpha lover, bagaimana seorang alpha
girl saat pacaran, saat patah hati, mengenali karakteristik lelaki,
serta topik menikah.
Bab
kelima yaitu the alpha worker, bagaimana seorang alpha
professional berperilaku di pekerjaan dan kantor, apa yang perlu
dilakukan saat pertama memulai bekerja. Bagian yang paling saya sukai dari bab
kelima ini adalah “nilai/IPK itu penting,” banyak motivator yang berkata bahwa
nilai IPK tidak penting dan tidak menjamin sukses. Benar, IPK tidak menjamin
sukses jika kita memilih menjadi seorang pengusaha/enterpreneur. Namun,
beda lagi ketika kita ingin bekerja di perusahaan yang bagus, IPK akan sangat
membantu perjalanan karir kita. Jadi, secara tidak langsung, IPK juga berperan
dalam proses kesuksesan kita.
Memasuki
bab keenam yaitu the alpha look, bagaimana seorang alpha
girl merawat penampilan dirinya. Penampilan memang bukan penentu
sukses terpenting, namun tidak bisa diabaikan juga. Tampil menariklah untuk
diri sendiri terlebih dahulu, baru untuk orang lain. Selanjutnya bab ketujuh
membahas mengenai the alpha care, bagaimana seorang alpha
girl membawa dampak positif bagi orang lain. Kejarlah ilmu, prestasi,
keahlian, dan segala kemampuan, bukan untuk dirimu sendiri, tapi kelak agar
bisa membantu orang lain.
Bab
kedelapan adalah meet the alpha female, penulis menemui dan
mewawancarai alpha female Indonesia yaitu Najwa Shihab dan
Alanda Kariza. Pada bab ini diulas bagaimana kisah hidup mereka, apa rahasia
keberhasilan mereka, siapa inspirasi mereka, serta pesan mereka untuk para
perempuan. Bab terakhir yaitu your alpha future, bahwa kitalah
yang harus memulai perjalanan untuk menjadi alpha future. It’s not only
about your Alpha Future. It’s also OUR Alpha Future.
Analisis
Buku
ini memberi banyak inspirasi, banyak ilmu-ilmu yang tidak diajarkan di sekolah
maupun di kampus. Selain fokus pada kekuatan dan passion yang
harus dimiliki seorang alpha girl, penulis juga melengkapi
pembahasannya dengan sisi buruk seorang alpha girl yang harus
dikendalikan. Penggunaan bahasa yang santai, terdapat beberapa lelucon, membuat
The Alpha Girls Guide mudah dimengerti karena disertai dengan analogi dan
contoh yang relevan dengan kehidupan kita.
Evaluasi
Buku
non fiksi ini memiliki banyak kelebihan. Selain cover yang menarik, setiap
babnya dikemas dengan rapi dan saling berhubungan dengan bab selanjutnya.
Terdapat beberapa footnote yang bisa ditelusuri sumbernya. Buku ini juga
menghadirkan wawancara dengan wanita Indonesia yang inspiratif. Sayangnya,
ukuran huruf atau font-nya terlalu kecil dan terdapat kutipan
bahasa Inggris yang tidak disertai artinya
Komentar
Posting Komentar