Nama : Lailatul Hikmah
Kelas XI IBB
RESENSI NOVEL " ALVASKA "
Judul Buku : Alvaska
Penulis : Matcharay
Penerbit : Coconut Books Depok, Jawa Barat
Tahun : 2021
Jumlah halaman : 396 halaman
Sukses menjadi penulis cerita di aplikasi Wattpad, kini Matcharay menerbitkan buku pertamanya "Alvaska" dengan genre fiksi yang diakses oleh 22 juta pembaca pada aplikasi. novel digital tersebut. Sebuah novel yang berhasil menarik pembaca terutama di kalangan remaja, membuat karya ini berhasil diterbitkan oleh penerbit Coconut Books yang dicetak pertama kali pada tahun 2021.
Novel ini mengisahkan perjalanan cinta antara Alvaska dan Kana. Alvaska seorang laki-laki yang memiliki kelainan penyakit jantung sejak lahir berkeinginan untuk menyerah menjalani hidupnya karena sering menjadi perbandingan dengan sang adik. Alvaska juga sering kali menjadi sasaran dari kemarahan sang ayah tanpa alasan yang jelas. Namun ketika ia bertemu dengan seorang perempuan di tengah gelap dan derasnya hujan, keinginan tersebut seakan memudar dan digantikan dengan perasaan saling kasih antara dua remaja yang memiliki kesamaan, yaitu luka batin mendalam terhadap peran keluarga.
Lewat tokoh Alvaska dan Kana, pelan-pelan kita diajak untuk tidak menyerah dalam menghadapi lika-liku kehidupan meskipun tanpa adanya dukungan dari keluarga. Melalui tokoh Kenzo dan Barta yang merupakan ayah dari tokoh utama dalam cerita novel Alvaska, dapat diambil pelajaran bahwa setiap manusia pasti memiliki kesalahan terhadap anak namun jangan sampai melampiaskannya melalui kekerasan fisik maupun mental karena semua itu akan menimbulkan penyesalan yang datang di akhir.
Pada novel ini, terdapat beberapa hal yang janggal di dalam cerita "Alvaska" yakni penggunaan alur cerita yang digunakan penulis. Dalam cerita "Alvaska" alur yang digunakan yaitu alur campuran untuk menggambarkan masa lalu dari tokoh utama dan kejadian masa kini. Hal tersebut terjadi karena setiap peristiwa atau kejadian yang dialami oleh tokoh tidak berhubungan satu sama lain, atau bisa di bilang runtutan kejadian pada cerita terjadi secara abstrak, sehingga para pembaca merasakan sedikit rasa kebingungan pada isi cerita "Alvaska". Selain itu, penulis tidak menceritakan bagaimana awal kedekatan tokoh Alvaska dan tokoh Kana yang membuat para pembaca novel "Alvaska" kebingungan karena alur cerita yang mengalir begitu saja tanpa narasi yang lengkap.
Karakter tokoh utama dalam novel ini, yaitu Alvaska yang digambarkan secara berlebihan tentang apa yang dialami oleh tokoh tersebut. Maksud penulis disini, mungkin ia ingin menggambarkan sosok manusia yang terlihat sempurna dengan ketercukupan materi namun dibalik itu terdapat rasa putus asa dan rapuh yang dialami oleh sang tokoh utama. Begitu pula yang dialami oleh tokoh peremuan, yaitu Kana yang digambarkan dengan sikap pemarah dan ketus dalam novel tersebut. Hal ini dibuktikan dengan kalimat "Mau mati bareng?" pada sinopsis novel "Alvaska". Dalam tokoh Kana juga terdapat kejanggalan lain, yaitu Kana siswi kelas sepuluh yang diceritakan sering merundung kakak kelas. Kejadian ini justru membuat cerita sedikit kurang masuk akal.
Kekurangan lain yang terdapat dalam novel ini yaitu sering dijumpai penggunaan kata tidak baku pada narasi. Penulis banyak menggunakan kata 'cewek' dan 'cowok' sebagai kata ganti tokoh. Memang dalam novel bergenre fiksi banyak yang menggunakan bahasa informal, namun diutamakan untuk memakai bahasa baku agar para pembaca tidak salah mengartikan maksud dari isi cerita tersebut. Sebaiknya kata "cowok' diganti menjadi "laku-laki dan kata 'cewek diganti menjadi kata "perempuan. Penggunaan kata tidak baku pada narasi tersebut. mengakibatkan pembaca merasa kurang nyaman dan kurang memahami makna yang disampaikan penulis.
Di sisi lain novel Alvaska' memiliki beberapa keunggulan, yakni penulis banyak menyertakan kata-kata yang dapat memotivasi pembaca. Kata-kata motivasi tersebut dapat dijumpai di awal setiap bab, sehingga para pembaca tidak merasa bosan untuk melanjutkan membaca pada bab-bab selanjutnya. Selain terdapat di awal setiap bab, kata-kata motivasi tersebut juga dapat dijumpai di percakapan antar tokoh.
Selain menggunakan kata-kata motivasi, penulis juga pandai mengambil topik mengenai permasalahan keluarga (broken home) dengan diselingi topik seputar geng motor yang saat ini sedang digandrungi oleh para remaja, sehingga novel tersebut banyak menarik minat pembaca dan laku keras di pasaran.
Komentar
Posting Komentar