Nama : M. Naufal Zarkasyi
Kelas : XI IBB
RESENSI BUKU "BUMI MANUSIA"
Identitas Buku
Judul Buku : Bumi Manusia
Seri : TetralogiPengarang : Pramoedya Ananta ToerPenerbit : Lentera Dipantara
Tahun Terbit : 2005
Jumlah Halaman : 535 Halaman
ISBN : 9799731232
Pendahuluan
Novel yang berbicara tentang perjuangan seorang perempuan melawan kelas dan struktur sosial yang
sudah dibangun adalah novel "Bumi Manusia". Novel ini dituliskan oleh Pramoedya Ananta Toer, atau
yang lebih akrab disapa Pram. Pram adalah salah satu Sastrawan besar yang pernah dimiliki Indonesia.
Putra sulung dari seorang Kepala Sekolah Institut Budi Oetomo ini telah menghasilkan lebih dari 50 karya
dan diterjemahkan dalam 41 bahasa asing. Pram yang pernah bekerja sebagai juru ketik dan korektor di
kantor berita Domei (LKBN ANTARA semasa pendudukan Jepang) memantapkan pilihannya untuk
menjadi seorang penulis. Ia telah menghasilkan artikel, puisi, cerpen, dan novel sehingga melambungkan
namanya sejajar dengan para sastrawan dunia.
Sinopsis
Novel ini menceritakan tentang perjuangan seorang perempuan desa yang dinikahkan dengan kaum
bangsawan oleh ayahnya. Ia dinikahkan oleh ayahnya saat masih berumur sangat muda. Akan tetapi,
nikah paksa kali ini bukan suatu keterpaksaan yang membuat Nyai Ontosoroh kecewa. Walaupun ia
sangat membenci orang tuanya akan tetapi banyak keuntungan yang dia dapat dari kaum bangsawan
tersebut. Ia diajarkan menulis dan membaca dalam bahasa Belanda. Ia mulai diajarkan bagaimana
mengelola perusahaan dan ladang yang dimiliki oleh kaum bangsawan tersebut.
Nyai Ontosoroh tidak hanya bisa baca tulis dan berbahasa Belanda tanpa cela, ia bahkan memimpin
perusahaan keluarga. Menjadi Ibu tunggal bagi Robert dan Annelies Mellema, juga bisa bersolek dengan
necis layaknya priyayi, meski darah biru tak pernah mengalir dalam tubuhnya. Nyai Ontosoroh berperan
besar bagi Minke, tokoh utama dalam Tetralogi Pulau Buru. Minke adalah menantu Nyai Ontosoroh, ia
menikahi Annelies. Konflik pun terjadi, suami Nyai Ontosoroh, Herman Mellema dibunuh. Statusnya
sebagai penguasa pabrik goyah, dia sadar dirinya gundik yang tidak memiliki hak sedikit pun untuk
memiliki perusahaan termasuk anaknya sendiri. Ia tak mau menyerah begitu saja, lantas bangkit melawan
untuk mempertahankan haknya bersama Minke menantunya.Tapi apa daya sekuat apa pun melawan, Nyai
Ontosoroh hanya seorang Nyai. Dia benar-benar tak berkutik di hadapan hukum kolonial Belanda.
Mereka kalah di hadapan peradilan kolonial Belanda. Annelies Mellema diambil oleh orang-orang
Belanda. Minke kekasihnya tak mampu berbuat banyak. Semua orang melepas kepergian Annelies
dengan duka. Melalui penggambaran Pramoedya Ananta Toer di atas, Bumi Manusia melalui
penggambaran tokoh Nyai Ontosoroh merupakan salah satu novel yang berhasil menyuarakan gabungan
isu ideologis terhadap perempuan yang memperjuangkan haknya dalam bidang ekonomi, hukum, politik
dan kehidupan sosial dalam dampak kolonialisme.
Kelebihan Buku
Apabila dilihat dari penulisan, novel Bumi Manusia sangatlah bagus. Setiap peristiwa ditulis
selaras dan penuh arti. Pada tiap-tiap bab pun diceritakan dengan pembabakan yang gamblang meskipun
sesekali terjadi perubahan point of view atau sudut pandang orang pertamanya, seperti dari Minke ke
Annelise, kemudian menuju Nyai Ontosoroh.
Namun, terlepas dari itu, jalannya cerita tetap mudah dipahami, bahkan menambah wawasan akan
pembangunan pada tiap karakter atau tokoh dalam cerita di novel ini. Dengan kata lain, kita sebagai
pembaca, mampu mengetahui dan memahami dari berbagai sudut pandang si tokoh utama cerita.
Hal itu ditandai saat Nyai Ontosoroh sebagai sudut pandang orang pertama yang menjelaskan
dirinya dihinakan oleh adat Jawa dan hidupnya tidak lain berdasarkan kehendak bapaknya yang harus
dituruti, hingga kemudian dirinya dapat tinggal bersama orang Eropa dengan tanpa ikatan pernikahan
yang sah.
Kekurangan Buku
Di balik semua keunggulan atau kelebihan novel yang ditulis oleh Pram ini, tentu ada sisi kelemahannya.
Hal itu ditandai dengan banyaknya istilah-istilah atau kaidah bahasa yang kurang familier di pikiran atau
kehidupan para pembaca di zaman sekarang.
Sehingga para pembacanya berkemungkinan mengalami kesukaran dalam memaknai istilah atau kaidah
bahasa yang ada di dalam cerita. Barangkali hal itu dikarenakan novel ini menceritakan zaman kolonial
Belanda.
Namun, di balik kekurangan itu, tidaklah menutupi berbagai pelajaran positif yang dituangkan oleh
penulis di dalam novel ini. Novel Bumi Manusia tetap layak dibaca dan dinikmati, bahkan sampai saat ini.
Dengan kata lain, novel ini tidak akan habis termakan waktu
Komentar
Posting Komentar