Rintihan Sunyi di Sepertiga Malam
Karya: Nailatul Mahfudlo
Tetesan-tetesan hujan turun pada malam hari,menutupi rintihan seorang
gadis yang sedang berdo'a dan meluapkan segala kegelisahannya kepada Allah .Dia
selalu yakin kepada Allah, Bahwa setiap orang memiliki cobaan sendiri dan Allah
tidak memberikan cobaan yang tidak bisa dilalui oleh hambanya. Ya,itulah
pikiran yang selalu disematkan oleh Lia.
Waktu terus
berlalu, Lia masih berlarut dalam rintihan sunyinya. Tangisan tangisan yang dia
tahan,ia luapkan semuanya. Dia menangis sejadi jadinya untuk menghilangkan rasa
sesak di hatinya. Memang seperti itu yang akan dilakukan oleh Lia. Apabila ada
suatu cobaan atau masalah dia menutupi masalah kepada semua orang apalagi
kepada kedua orang tuanya. Dia merasa sudah sangat membebani kedua orang tuanya
tapi Lia tidak bisa berbuat apa apa.
Setelah pulang dari Masjid gadis tersebut kepikiran lagi terkait masalah uang pembayaran administrasi sekolahnya yang harus dibayarkan pada bulan ini. Dia tidak mungkin meminta kepada ayahnya karna pekerjaan ayahnya akhir akhir ini tidak jelas adanya. "Ya allah, berikan jalan yallah dalam membayar uang administrasi bulan ini". Batin nya.
Setelah sarapan dia langsung pergi ke sekolah,saat di perjalanan dia tidak sengaja melihat papan disebuah toko kalau sedang membutuhkan seorang pekerja sampingan. Tanpa pikir panjang setelah selesai sekolah Lia pun langsung mendaftar kerja tersebut. Dan merasa bersyukur kepada Allah yang telah memberikan petunjuk atas segala do'anya.
Setelah bekerja disana,Lia. menyembunyikan pekerjaan tersebut kepada kedua orang tuanya. Karena tidak mau membuat orang tuanya cemas dan kalau pun orang tuanya tau pasti tidak di izinkan untuk bekerja sampingan. Karena Lia disuruh hanya untuk fokus ke sekolahnya saja.
Tugas yang dikerjakan sudah bagus. Tetap semangat menulis!
BalasHapus