IKHLAS TAPI RINDU
“Amora,cepat mandi ayahmu sebentar lagi pulang “
Panggil Rere yang sudah bahagia sekali karena menunggu
suaminya pulang dari pelatihan TNI di Jakarta selama 1 tahun.
“yeyy akhirnya ayah pulangg... "
jawab Amora
yang tampak senang karena ingin bertemu ayahnya yang selama 1 tahun tidak
pernah bertemu.
“Hmm makanan kesukaan zhico sudah siap”
Guman Rere dengan semangat menyiapkan beberapa makanan
yang sudah tertata rapi di meja makan.
Zhico telah mengabari kepada Rere bahwa dia singgah
terlebih di rumah adek Zhico Bersama 3 teman-temannya. Zhico dan Gabriel sudah
berjanji dengan pilot Harcules C-160 pemberangkatan dilakukan pada jam 11.00.
“Ayo kalian siap-siap dulu sebentar lagi sudah jam 11.00”.
Ucap Gabriel sembari melihat jam dinding yang
menunjukan jam pukul 10.00.
Mereka telah bersiap siap untuk
berangkat ke Bandara Soekarno Hatta. Pukul 11.00 sudah tiba, mereka telah
sampai dibandara Soekarno Hatta. Pesawat sudah berada dititik peluncuran Zhico
meminta doa dan berpamitan kepada adeknya itu. Zhico telah menaiki pesawat
tersebut,tatapanZhico sembari
melambaikan tangannya kepada adeknya membuat Gabriel sedih serta terharu
Pesawat pun meluncur.
Perjalanan 45
menit menuju ruma Gabriel yang masih
memikirkan dan perasaan sedih karena ditinggalkan oleh kakaknya yang menemani
selama di Jakarta untuk mengobati kesedihannya Gabriel menekan tombol on
diradio mobilnya, tertera ada berita terkini.
“Berita terkini pesawat harcules C-160 jatuh
pada jam 11.50 di perumaha Husada dengan 10 korban yang tewas dan 7
rumah yang roboh”
Gabriel tersengat, darahnya berdesr,wajahnya
tampak tegang, jantungnya berdetak keras, dadanya terasa sesak. Tak lama
kemudian pihak bandara menelfon Gabriel supaya ke lokasi kecelakaan ,Gabriel
pun segera ke perumahan Husada yang tidak jauh dari Bandara SoekarnobHatta
terdapat pesawat Hercules C-160 yang terbakar hangus serta korban-korban yang
terpencar. Mayat pertama yang ditemukan adalah Zhico yang berada di ekor
pesawat tersebut. Gabriel melihatnay dengan menanggis dan tidak menyangka bahwa
ini Zhico kakaknya.
Gabriel segera menelfon ibunya yang berada di Malang mengabarkan bahwa Zhico
telah mengalami kecelakaan pesawat dan mayat Zhico akan diantarkan ke rumah
ibunya.Jantung Alina berdetak kencang ,nafasnya tidak beraturan dadanya terasa
sesak . Alina segera berangkat ke rumah Rere . Sesampai di rumah Rere, Alina
melihat Rere yang berada di ruang tamu menunggu kedatangan suaminya. Rere kaget
atas kedatangan Alina secara tiba -tiba.
“Rere ayo kerumah ibu dulu, kakek
sakit nyariin Amora”
Ajak Alina.
Rere membatin suaminya akan pulang
kenapa Alina mengajaknya kerumahnya.
“loh sekarang kan Zhico pulang”
“iya tadi Zhico telfon pulang kerumah
ibu dulu jenguk kakek”
Jawab Alina untuk menghibur Rere yang
sebenarnya tidak tahu apa-apa.
Akhirnya Amora dan Rere pergi ke rumah Alina. Sesampai dirumahnya sudah
banyak orang serta karangan bunga di depan rumahnya. Rere kebingungan kakek duduk di ruang tamu dan tidak terlihat
sakit.
“yang sabar ya nak “ ucap kakek Zhico.
Rere semakin kebingungan dan ketika Rere
melihat belakang kakek Zhico terdapat
sesorang yang sedang tidur tertutup kain batik. Rere kaget dan ternyata itu
mayat Zhico suaminya.
Tugas yang dikerjakan sudah bagus. Tetap semangat menulis!
BalasHapus