3 SERANGKAI YANG MEMUDAR
Karya : Nazilatul Mu'azah
Namaku feny, aku mempunyai 2 sahabat namanya hendy dan kinan. Kami sudah lama menjalin hubungan persahabatan namun memudar dikala beranjak SMA. Aku satu sekolah dengan hendy tapi tidak dengan kinan. Walaupun pertemuan kami jadi terbatas, tetapi kita tetap bersama.
Di pagi hari yang cerah, aku melihat hendy yang duduk di kursi depan kelas. "Hai hendyy" sapaku seraya melambaikan tangan.
Hendy menoleh dan menjawab dengan senyuman. Aku heran dengan raut wajahnya, tidak biasa dia begini.
Bel masuk berbunyi pertanda bahwa pelajaran akan dimulai. Saat pelajaran aku memikirkan hendy yang tiba-tiba berubah menjadi cuek, apa salahku ya. Jam menunjukkan pukul 13.30 sudah saatnya untuk pulang, namun ditengah perjalanan pulang aku dan hani bertemu hendy di lapangan sekolah "Hendyy"sambil ku lambaikan tangan.
"Iya fen, ada apa" dengan raut wajah lesu.
"Kamu kenapa hen, gak biasanya kamu diam seperti ini".
"Aku punya banyak tugas yang harus diselesaikan fen".
"Oh gitu ya, yaudah aku pulang dulu ya hen".
"Iya fen".
Di perjalanan menuju rumah aku dan hani bertemu kinan seraya menanyakan kabar.
"Haii kinan, gimana kabarmu? ".
"Baik, kamu gimana kabarnya fen".
"Baik juga nan, gimana sekolah mu nan".
"Ya begitun fen sama saja, eh kok kamu gak sama hendy? Kemana dia? ".
"Sejak akhir-akhir ini sifatnya semakin berubah nan, dia yang biasanya cerah akhir ini cuek-cuek aja".
"Terus gimana ya fen, semoga dia baik-baik aja deh, fen aku pulang dulu ya udah ditungguin".
"Iya nan hati-hati ya".
Keesokan harinya, cahaya matahari yang bersinar terang membuatku sangat bersemangat untuk sekolah.
"Haii haniii" sapaku dengan ceria.
"Haii, tumben udah datang" dengan wajah heran.
"Iya dong , aku kan anak rajin".
"Huhuhu" saut hani sambil tertawa.
Jam istirahat tiba, para siswa keluar kelas bersama teman-temannya. Tapi tidak dengan aku yang tetap berada di kelas saat istirahat. Hani tiba-tiba menghampiri ku yang tengah sendirian.
"Fenyy..! ngak istirahat?"tanya hani.
"Nggak hehehe"jawabku seraya tersenyum.
"Oke ,kalau begitu aku istirahat dulu ya".
"Siapp" jawabku.
Akupun sendiri didalam kelas melanjutkan tugas yang belum selesai. Aku menoleh kearah jendela, terlihat hendy sedang berjalan bersama temannya. Aku berharap dia menoleh kearahku dan aku melambaikan tanganku, tapi hendy sama sekali tidak menoleh kearahku. Aku sangat heran dengan ekspresi hendy yang sangat cuek akhir-akhir ini. Hingga sampai pulang pun aku masih saja memikirkan hal itu.
Kinan menghampiri aku yang sedang duduk ditaman.
"Fen tumben sendirian?".
"Iya nan, aku masih kepikiran sama hendy yang makin hari makin cuek".
"Udahlah fen gausa dipikirin mungkin dia udah punya sahabat lain".
"Kamu kok mikirnya gitu si, dia kan juga sahabat kamu".
"Mau gimana lagi fen namanya juga manusia. Jadi gini fen kemarin aku sempat ketemu hendy dijalan, dia jalan sama cewek , ngobrol seru banget. Aku menyapanya fen tapi hanya dibalas dengan senyuman aja".
"Jadi menurut mu dia pacaran gitu?".
"Ya bisa jadi fen".
"Terus gimana dengan persahabatan kita nan".
"Ya mau gimana lagi fen. Persahabatan kita sampai disini aja, semua juga sudah selesai mau diulang kembali pun sudah gabisa fen".
Waktu demi waktu tetap berjalan, hingga persahabatan yang sering kusebut 3 serangkai kini mulai memudar. Tidak ada lagi kata sapa dari salah satu sahabat, semua itu tidak seperti yang aku bayangkan, yang akan msnjadi 3 serangkai selamanya.
Tugas yang dikerjakan sudah bagus. Tetap semangat menulis!
BalasHapus